Hari sabtu kemarin saat pembelajaran TIK untuk anak-anak kelas 7, ada
yang berbeda. Kalau hari-hari sebelumnya kegiatan belajar mengajar
berjalan biasa, yaitu mempelajari materi yang ada dalam buku paket
maupun materi dari modul. Sebetulnya kegiatan ini sudah ingin kami
lakukan dari beberapa hari yang lalu. Namun karena situasi dan kondisi
yang tidak memungkinkan maka baru hari sabtu kemarin bisa terlaksana,
yaitu ingin membuat dokumentasi vidio tentang tanggapan anak-anak
mengenai penghapusan mata pelajaran TIK.
![]() |
Dialog mengenai hilangnya mapel TIK |
Sebelumnya anak-anak melihat vidio dialog tentang penghapusan TIK antara
Bapak Wijaya Kusumah sekjen dari AGTIKKNAS (Asosiasi Guru TIK dan KKPI
Nasional) dan dari kementrian diwakili oleh bapak Haris Direktur
Penasehat Sekolah Menengah Atas di Jakarta. Vidio ini adalah rekaman
dialog yang diadakan oleh stasiun televisi lokal (Jakarta). Dalam
dialog tersebut jelas kalau mapel TIK ini dihapus, artinya anak-anak SMP
sudah tidak mendapat pelajaran ini saat kur-13 diberlakukan oleh semua
sekolah.
Pak Haris mengatakan kalau penghapusan mapel TIK ini tidak akan
merugikan semua pihak ( bagi guru TIK dan siswa ). Anak kecil sudah bisa
berinternet, sudahbida mendownload sendiri tanpa dibetitahu sebelumnya.
Alasan-alasan pun dikemukakan pak Haris, namun tidak demikian dengan
sikap AGTIKKNAS yang diwakili oleh Pak Wijaya Kusuma ini, anak-anak
harus tetap mendapatkan pelajaran TIK.
Berikut ini ada sebuah vidio anak-anak kelas 7 SMPN 2 Jumantono yang
berisi tentang penghapusan mapel TIK ini yang disampaikan dengan polos
dan tegas. Vidio ini kami buat setelah anak-anak selesei melihat dan
menyimak vidio dialog antara Pak Haris dengan Pak Wijaya. Ini adalah
bukti kuat kalau selama ini pemerintah mengatakan bahwa tidak ada pihak
yang dirugikan, maka semua itu bohong dan tidak terbukti. Vidio yang
hanya dalam durasi singkat ini sangat jelas kalau anak-anak menolak
penghapusan mapel TIK dari pelajaran mereka. Lebih jelasnya silahkan
lihat vidio berikut ini.
0 komentar:
Posting Komentar