Jumat, 12 September 2014

Dampak K-13 Bagi Guru TIK

Kutipan, TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh mengatakan bangga dengan diterapkannya kurikulum 2013. "Kalau saya, tanpa ada yang menyebut pun saya bangga," ujar Nuh setelah jumpa pers di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jumat, 5 September 2014.

Kutipan, REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA. Kurikulum 2013 dianggap lebih sempurna daripada kurikulum sebelumnya yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Sebab, kurikulum sebelumnya tidak mengadakan pelatihan guru seperti Kurikulum 2013. Menurutnya, Indonesia belum pernah mempersiapkan kurikulum sehebat Kurikulum 2013 yang melibatkan banyak komponen.

Pernyataan dari Menteri dan Wakil Menteri Pendidikan, sungguh sebuah pernyataan kesombongan dan keangkuhan pejabat negara.

Terlepas dari itu semua, kurtilas (kurikulum tidak jelas) sangat jelas memberikan dampak yang sangat tidak mengenakan kepada guru TIK. Banyak terjadi pendzaliman terhadap kawan-kawan guru TIK. Selain nasib yang terombang-ambing oleh Permen 68 tahun 2014 yang sampai saat ini masih mengalami banyak masalah dalam memahami dan penerapannya.

Salah satunya guru TIK diharuskan mengajar mapel baru Prakarya yang jelas jauh dari TIK, bahkan ada juga yang harus kembali pada pelajarannya yang dulu sebelum mengajar TIK. 

Saya sendiri bahkan selain mengajar TIK, juga mengajar Penjasorkes.


Semoga guru TIK segera kembali ke habitatnya, yaitu mengampu mapel TIK lagi, aamiin.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Recent Posts

E-Detik

Copyright © . MGMP TIK SMP/MTS POKJA 3 KARANGANYAR - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger